Sahabat Wava, pernah tidak saat kita memanggil anak kesayangan kita tapi dia tidak mau merespon atau lama responnya dan harus kita panggil berkali-kali dengan nada yang keras? Biasanya kalau sudah seperti ini, kesabaran kita sebagai orang tua seringkali mulai menipis. Eitssss, sabar dulu Sahabat Wava apakah benar karena anak kita tidak mau menanggapi tangapan kita atau ada masalah pada pendengaran anak kita.
Sebagai orang dewasa tentunya kita akan mudah mengetahui jika ada masalah pada kondisi kesehatan kita. Kita juga lebih mudah mengidentifikasi kemungkinan masalah kesehatan yang kita alami sebelum berkonsutasi atau periksa kepada dokter. Namun, hal ini tidak berlaku bagi anak-anak. Kepekaan anak-anak terhadap gangguan, perubahan hingga rasa sakit pada tubuhnya masih minim bahkan cenderung mengabaikan. Oleh karena itu, sebagai orang dewasa kita harus lebih peka terhadap perubahan yang terjadi kepada tubuh anak kita. Gangguan pada kesehatan tentunya dapat mengganggu aktivtas sehari-hari buah hati kita.
Pada dasarnya ada beberapa pemeriksaan audiologi yang bisa dilakukan kepada anak. Semakin dini melakukan skrining pendengaran kepada anak-anak dapat mencegah hal buruk yang tidak diinginkan dan memaksimalkan tumbuh kembang anak. Berikut ini ada beberapa pemeriksaan telinga dan pendengaran pada anak-anak, yakni :
- Oto Aucoustic Emissions (OAEs)
Pemeriksaan satu ini digunakan untuk menilai respon koklea yang timbul karena adanya stimulasi suara. Pada pemeriksaan pendengaran, akan muncul suara klik atau dengung yang merangsang sel rambut pada koklea. Pada kondisi sel rambut yang sehat, ia akan mengirimkan kembali suara. Biasanya diukur pada rentang frekuensi 500-4.000 Hz, bahkan sampai 12.000 Hz. Hasil pemeriksaan Oto Aucoustic Emissions (OAEs) akan dibaca oleh alat yang disebut PASS atau REFER. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di ruangan yang tenang. Skrining pendengaran menggunakan OAEs biasanya dilakukan kepada bayi baru lahir hingga rentang usia 6 bulan. - Brainstem Evoke Respons Auditometry (BERA)
BERA merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu mengukur respons listrik yang ada pada otak terhadap rangsangan suara yang diterima. Teknologi BERA dapat mengidentifikasi gangguan pendengaran sedini mungkin, dari anak-anak hingga dewasa. Semakin cepat gangguan pendengaran terdeteksi dapat meningkatkan peluang pemulihan yang lebih baik.
Selama melakukan prosedur ini pasien tidak perlu melakukan apapun. Pasien hanya perlu berbaring dengan tenang atau dalam keadaan tidur. Untuk anak-anak pemeriksaan pada anak-anak dapat dilakukan dalam keadaan sadar ataupun tertidur. Pada saat prosedur pengujian dilakukan elektroda akan dipasang pada kepala pasien dan di belakang telinga. Kemudian pasien akan diperdengarkan berbagai suara melalui headphone. Selama pemeriksaan inilah otak akan diperiksa. Jangan khawatir karena pemeriksaan ini tidak memiliki risiko yang berat seperti komplikasi, tidak ada rasa sakit, serta tidak memerlukan persiapan khusus. - Auditory Steady State Response (ASSR)
Pemeriksaan pendengaran yang dapat dilakukan kepada anak/bayi yakni Auditory Steady State Response atau ASSR. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui ambang respon pendengaran terhadap berbagai frekuensi suara yang diberikan. Lebih lanjut pemeriksaan ini merupakan tes penunjang dari tes BERA jika pada tes BERA belum terlihat respon dari perkiraan ambang pendengaran pasien. Prosedur dari tes ini juga sama dengan tes BERA, yang membedakan hanya hasil yang didapatkan seperti hasil tes pada tes Audiometri Nada Murni. Tes ini bermanfaat untuk menentukan alat bantu dengar yang sesuai pada pasien.
Sahabat Wava, melakukan pemeriksaan sedini mungkin sangat penting untuk menghindari permasalahan yang bisa terjadi. Rumah Sakit Wava Husada memiliki layanan tes Audiometri yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gangguan pendengaran. Hubungi layanan pelanggan kami untuk mendapatkan info selengkapnya.
Tips Melindungi Telinga Spesialis THT Spesialis Anak Jadwal Dokter-
Karena informasi ini jadi bisa lebih perhatian kepada anak
-
halo Saya sangat menyukai tulisan Anda,
-
Anak saya susah dengar harus kemana ya?