MENGUBAH KETERBATASAN MENJADI SEMANGAT
Kita tidak bisa memilih dari keluarga mana kita akan dilahirkan. Dr. Sigit Wahyu, Sp.BP-RE, MM pun demikian. Sejak lahir Ia tumbuh bersama ayah, ibu dan kedua saudaranya. Menjalani hari-hari dengan penuh perjuangan dan kesederhanaan. Mulai kecil ia selalu bekerja saban hari untuk membantu keuangan keluarga. Melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
”Gak ingin jadi dokter tah Le?” begitu kira-kira dr. Sigit mengenang pertanyaan ibunya saat itu. Pasca SMA ia pun memenuhi harapan itu dan mendaftarkan diri di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Gayung pun bersambut, dr. Sigit resmi berstatus mahasiswa dan menjalani perkuliahan dengan dibantu beasiswa mulai semester III.
Tidak berhenti di rumah, saat merantau dari Kota Malang, dr. Sigit menyandang status ‘kuliah sambil kerja’. Demikian dilakukan agar mengurangi beban kedua orang yang begitu dicintainya. Semua jenis pekerjaannya dilakukan hingga akhir perkuliahan.
Pasca lulus sarjana kedokteran, dr. Sigit menjalani PTT di Tarakan Kalimantan Utara tahun 2001 selama kurang lebih 4 tahun. Disanalah timbul keinginan untuk meneruskan pendidikan. Tak lama, ia kembali ke Kota Pahlawan dan mengambil gelar spesialis bedah plastik di Universitas Airlangga.
Sebelum dr. Sigit resmi menjadi dokter spesialis bedah plastik, ia menerima tawaran bekerja di salah satu rumah sakit di Kota Malang. Tak menghilangkan kesempatan, keputusan pun diambil. Terhitung sejak tahun 2016 dr. Sigit membuka prakter di RS Wava Husada Kepanjen Kabupaten Malang.
Bagi Dokter Sigit, profesi sangat memberikan peluang untuk membuat suatu kebaikan pada orang lain. Ia begitu menikmati dan mensyukuri apapun kondisinya. Jurus andalan yang selalu diterapkannya adalah mengubah keterbatasan menjadi semangat. ”Saya miskin aja senang, apalagi cukup dan berada, tambah seneng rasanya” selorohnya.
Saat ini Dokter Sigit banyak disibukkan dengan berbagai kegiatan sosial. Satu diantaranya adalah institusi Peduli Kasih yang memiliki legalitas resmi untuk melaksanakan bakti sosial, khususnya bibir sumbing seluruh Indonesia.