Sahabat Wava tentunya tidak asing dengan vitiligo, psoriasis, kulit eksim dan limfoma pada sel T kulit. Beberapa penyakit tersebut merupakan permasalahan pada kulit yang cukup banyak dialami. Beberapa dari permasalahan kulit tersebut tidak bisa sembuh hanya dengan obat oles atau obat minum saja. Melalui perkembangan teknologi dalam dunia kedokteran, saat ini penyakit kulit dapat diobati dengan fototerapi.
Fototerapi merupakan terapi cahaya yang memanfaatkan sinar ultraviolet (UV) melalui lampu fluoresen, halogen atau LED dalam perawatan kulit. Penggunaan sinar UV sebagai salah satu metode terapi kesehatan telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu. Sinar UV secara alami dapat ditemukan dalam paparan sinar matahari. Fototerapi memiliki efek yang tidak langsung permanen, untuk itu pasien yang sedang menjalani fototerapi akan dianjurkan untuk melakukan perawatan secara rutin hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.
Selain untuk mengatasi berbagai permasalahan kulit, fototerapi digunakan untuk menangani kondisi bayi yang lahir karena penyakit kuning. Penyakit kuning pada bayi disebabkan karena tingginya kadar bilirubin. Bilirubin merupakan zat yang terbentuk dari proses penguraian sel darah merah dalam tubuh. Bilirubun inilah yang bmemberi warna pada urine dan tinja. Organ bayi yang belum bisa mengolah kelebihan bilirubin inilah yang menyebabkan penyakit kuning pada bayi. Kondisi ini tidak bisa disepelekan karena dapat memunculkan risiko komplikasi yang lebih serius.
Ada beberapa jenis fototerapi yang bisa dilakukan pada terapi kulit. Pemilihan jenis fototerapi bergantung pada keparahan kondisi yang dialami Sahabat Wava. Tidak jarang untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perawatan dengan fototerapi akan digabungkan dengan metode perawatan lain seperti obat topical (oles) maupun obat sistemik (minum atau suntik). Berikut fototerapi yang umumnya digunakan dalam dunia medis.
- Fototerapi UVB (Ultraviolet B)
Fototerapi UVB merupakan perawatan yang menggunakan radiasi ultraviolet dengan gelombang pendek. Ada dua jenis fototerapi UVB yakni, broadband UVB yang menggunakan gelombang dengan spektrum penuh (300 nanometer – 320 nanometer) dan narrowband UVB yang menggunakan panjang gelombang 311 nanometer.
Terapi ini dilakukan untuk seluruh tubuh kecuai mata dan alat kelamin yang nantinya ketika menjalani terapi akan ditutup dengan kacamata khusus dan celana dalam. Ketika menjalani terapi pasien akan ditempatkan dalam lemari khusus dan akan mendapatkan paparan sinar UVB. Durasi setiap pasien akan bervariasi tergantung pada keparahan tingkat penyakit yang diderita. Pada awal mula perawatan biasanya hanya akan berdurasi selama 5 menit untuk melihat respon tubuh. Namun, seiring berjalan waktu biasanya durasi akan bertamabah. Penyakit yang dapat ditangani menggunakan perawatn ini diantaranya eksim (dermatitis atopik), limfoma sel T kulit, psoriasis dan vitiligo. - PUVA (Psoralen Plus Ultraviolet A)
Jenis fototerapi selanjutnya ada Psoralen Plus Ultraviolet A atau PUVA dikenal juga dengan fotokemoterapi. Fototerapi jenis ini menggabungkan cahaya UVA dengan obat psoralen. Obat psoralen dapat diminum dalam bentuk pil maupun dioleskan pada kulit. Psoralen dapat membantu kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar UVA. PUVA biasanya dilakukan ketika perawatan menggunakan fototerapi UVB tidak berhasil.
Prosedur perawatan tidak jauh berbeda dengan fototerapi UVB. Hanya saja, pada prosedur perawatan PUVA pasien akan diminta menggunakan obat psoralen lebih dulu. Fotokemoterapi biasanya dilakukan sebanyak 2 atau 3 kali dalam seminggu dengan total 25 hingga 30 sesi. Fototerapi jenis ini memiliki efek samping yakni mual, kelelahan, sakit kepala, sensasi terbakar, gatal dan tubuh lebih sensitif terhadap cahaya matahari. - Laser Excimer
Laser Excimer adalah perawatan menggunakan radiasi UVB yang memiliki gelombang tinggi dan hanya difokuskan pada area bermasalah. Kelebihan dari laser excimer dapat menjangkau area yang sulit dijangkau dengan fototerapi konvensional seperti pada bagian telinga. Selain itu laser excimer memiliki durasi perawatan yang relatif lebih singkat.
Perawatan laser excimer biasanya dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu selama 4 atau 5 minggu. Perawatan ini memiliki efek samping memar, sunburn dan bekas luka pada area yang mendapat perawatan.
Perawatan fototerapi harus dilakukan oleh ahli kesehatan. Sahabat Wava bisa berkonsultasi semua permasalahan kulit yang Sahabat Wava alami melalui Klinik Aesthetic Wava Husada. Kami memiliki dokter ahli dan tenaga kesehatan yang terpercaya untuk menjawab permasalahan kulit Sahabat Wava.
Spesialis Kulit dan Kelamin Jadwal Dokter