Tahun 2004 | Adalah seorang Ulama bernama KH Ahmad Asrori Al Ishaqi RA (Alm.) memulai inisiatif dan memotivasi Bapak H. Samanhudi (Alm.) agar mendirikan rumah sakit swasta di area Kepanjen, dengan dasar atas niat agar memberikan nilai manfaat bagi masyarakat sekitar, umumnya masyarakat Malang Selatan. Dengan dikawal oleh salah seorang putranya, dr. H. Samsul Huda, MMRS (Alm.) pada tahun itu juga, proses pembangunan dimulai dengan mengambil pengawas konsultan khusus ahli bangunan rumah sakit dari Surabaya. Pemberian nama, logo, desain interior, serta beberapa garis kebijakan penting untuk pengelolaan rumah sakit, sepenuhnya atas pemberian dan/atau atas dasar saran/arahan dari KH Ahmad Asrori Al Ishaqi RA.
Tahun 2006 | Tepat pada hari Rabu, tanggal 18 Januari 2006, dengan bangunan dua lantai yang berkapasitas 63 tempat tidur pasien, RS Wava Husada memulai membuka pelayanan kepada masyarakat. Kepemimpinan Direktur – dr. H. Samsul Huda, telah berhasil mengantarkan seluruh tim kerja di rumah sakit kepada budaya kerja karyawan dengan pelayanan berkualitas, sehingga secara bertahap, kepercayaan masyarakat kepada RS Wava Husada mulai terbangun.
Tahun 2008 | Kehadiran dan kiprah positif RS Wava Husada mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dalam kurun waktu belum genap dua tahun, data kebutuhan penambahan jumlah tempat tidur pasien untuk dilayani semakin dirasa mendesak. Sehingga dilakukanlah pembangunan tahap kedua, mendirikan gedung layanan rawat inap tiga lantai, sehingga total kapasitas meningkat menjadi 133 tempat tidur pasien.
Tahun 2012 | Setelah memperoleh Surat Keputusan Menteri Kesehatan Tentang Penetapan Tipe C pada tahun 2011, pada tahun 2012 RS Wava Husada kemudian memperoleh Sertifikat Lulus Akreditasi. Satu demi satu fasilitas penunjang pelayanan pasien semakin bertambah. Di antaranya : Unit Khusus Layanan Pasien Stroke, Unit Hemodialisa, dan lain-lainnya. Di tahun ini, kapasitas pelayanan telah naik menjadi 154 tempat tidur pasien.
Tahun 2016 | Awal tahun 2016 adalah momentum dimulainya Gedung Pelayanan Tahap Ketiga, dengan bangunan baru lima lantai. Dengan gedung baru ini, diharapkan penataan setiap unit pelayanan, alur mobilitas pasien, serta sistem kerja di dalam manajemen sendiri menjadi lebih baik. Salah satu di antaranya ialah Pelayanan Pasien Rawat Jalan pada Klinik Spesialis menjadi terfokus satu zona. Selain itu, ketersediaan ruang ruang Rawat Inap untuk pasien kelas VIP dan V-VIP semakin banyak. Kapasitas pelayanan menjadi 221 tempat tidur. Syukur alhamdulillaah, pada akhir tahun 2016, RS Wava Husada memperoleh Serifikat Lulus Akreditasi Paripurna.
Tahun 2018 | RS Wava Husada terus melakukan pengembangan, baik dari segi fasilitas dan pelayanan sehingga ditetapkan sebagai rumah sakit tipe B terakreditasi paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Tahun 2019 | Andil seluruh keluarga besar RS Wava Husada membawa keberhasilan rumah sakit lulus akreditasi SNARS Edisi 1 dengan status paripurna. Hal ini pun memacu semangat dan kinerja seluruh karyawan dan staf untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan visi misi rumah sakit.
Tahun 2020-2021 | Tahun terberat bagi seluruh tenaga kesehatan di dunia, termasuk RS Wava Husada dengan masuknya virus Covid-19 di Indonesia. RS Wava Husada kemudian ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19 dengan mengembangkan beragam fasilitas dan pelayanan, diantaranya pemeriksaan Covid-19 (PCR, Rapid Antigen, RBD, dan lainnya), Ruang Isolasi khusus Covid-19, Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus Covid-19, dan lain sebagainya.
Tahun 2022 | Optimisme RS Wava Husada entas Covid-19 dan mengambil peran untuk terus memajukan kesehatan masyarakat. Pengembangan RS Wava Husada dimasa mendatang untuk terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Kabupaten Malang dan sekitarnya. Pada tahun ini RS Wava Husada kembali mendapatan status paripurna dari Akreditasi Rumah Sakit edisi STARKES, dan terus berupaya meningkatkan mutu layanan di dalam rumah sakit.
Tahun 2023 | Terus berupaya meningkatkan mutu layanan di dalam rumah sakit, RS Wava Husada melakukan pengembangan dari segi pelayanan diantaranya : perluasan IGD (29 bed), Kamar Bersalin (10 bed) dan Instalasi Bedah dengan 5 ruang operasi, pengembangan Klinik Estetik dan Rekonstruksi Estetik. Di tahun ini, kapasitas pelayanan telah naik menjadi 249 tempat tidur pasien.