
dr. Dearisa Surya Y., Sp.KJ
“Depresi sedang dan berat dapat diatasi dengan psikoterapi dan pemberian obat anti depresi”
Sebuah penelitian yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat bahwa pada 2005 di dunia ada 154 juta orang mengalami depresi. Diprekdisikan pada tahun 2020 gangguan depresi akan menjadi penyebab angka kematian kedua setelah penyakit kardiovaskular.
Dearisa Surya Yudhantara, dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSWH mengatakan depresi adalah gangguan perasaan yang berlangsung paling sedikit 2 minggu dan ditandai dengan pikiran sedih secara berkala, kehilangan minat menjalankan aktivitas, serta kehilangan energi. Gejala ini dapat menyerang siapa saja, tidak memandang usia, latar belakang etnis, status sosial ekonomi atau jenis kelamin.
“Sedangkan faktor penyumbang yang signifikan adalah faktor biopsikososial, seperti kemiskinan, penyakit kronis, perceraian dan sejenisnya,” lanjut dokter alumni Universitas Brawijaya tersebut.
Terdapat perbedaan rasa sedih dan depresi. Rasa sedih itu normal dan bisa diatasi oleh individu itu sendiri tergantung dari penyebab-nya. Sedangkan jika rasa sedih itu gejalanya menetap dalam dua minggu berturut-turut, maka didiagnosis sebagai depresi.
Depresi terbagi menjadi ringan, sedang dan berat. Depresi ringan dapat diatasi dengan konsultasi dan psikoterapi. “Depresi sedang dan berat dapat diatasi dengan terapi psikologis (psiko-terapi) dan pemberian obat antri depresi.” Ungkap dokter yang praktik di RS Wava Husada.
Maraknya kasus bunuh diri akhir-akhir ini menandakan bahwa gangguan depresi belum mendapatkan perhatian dan kewaspadaan yang cukup. Salah satu cara untuk mernguranginya adalah dengan sering berkomunikasi bersama orang terdekat. “Pada tahun 2010 menurut WHO angka bunuh diri di Indonesia adalah 1,8 juta jiwa per 100.000 penduduk atau 5.000 kasus per tahun. Pada tahun 2012 angka tersebut meningkat menjadi 4,3 jiwa per 100.000 penduduk atau setara dengan 10.000 kasus pertahun. Angka yang cukup signifikan apabila tidak segera ditemukan solusinya,” pungkasnya.