Spesialis Orthopedi & Traumatologi
Osteoarthritis merupakan kasus yang sering terjadi dan memiliki prevalensi cukup besar di dunia.
Osteoarthritis adalah kerusakan tulang rawan sendi pada lutut dan menimbulkan rasa nyeri.
“Namun, Osteoarthritis berbeda dengan Osteoporosis, jika Osteoporosis adalah pengeroposan pada tulang dan tidak menimbulkan rasa nyeri kecuali jika terjadi patah tulang,” ujar Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi RS Wava Husada.
Penting untuk kita ketahui meskipun kedua penyakit diatas adalah proses degeneratif atau penuaan, akan tetapi Osteoarthritis ditandai dengan sejumlah gejala umum yang dirasakan pasien secara bertahap dalam waktu lama. Diantaranya seperti morning stiffnes lutut kaku pada pagi hari, kaki bengkok ke dalam membentuk seperti kaki O, nyeri hilang timbul sesuai aktifitas dan lutut berbunyi ketika digerakkan.
“Umumnya, kerusakan tulang rawan sendi ini menimpa pasien yang memasuki usia 50-60 tahun. Baik pria maupun wanita dapat mengalami gangguan ini apabila tidak dicegah,” lanjut dokter yang berdomisili di Kota Malang tersebut.
Adapun faktor yang mempercepat terjadinya gangguan Osteoarthritis faktor primernya adalah degeneratif atau faktor usia. Semakin tua usia seseorang, tulang rawan sendi semakin rapuh dan mudah mengalami kerusakan.
Kemudian, faktor sekundernya meliputi trauma atau pernah mengalami kecelakaan pada tulang, obesitas atau kelebihan berat badan sehingga sendi lutut menjadi tumpuan berat badan, gaya hidup yang tidak sehat, dan aktivitas yang terlalu berat.
Pada Osteoarthritis memiliki 4 grade atau tingkatan kerusakan sendi. Grade 1 dan 2, dapat dicegah dan diobati dengan rutin mengkonsumsi obat-obatan, mengurangi atau mengontrol berat badan, mengurangi kegiatan high impact. “Intinya adalah terapkan gaya hidup sehat. Olahraga yang dianjurkan adalah bersepeda dan berenang,” pesan dokter dengan 3 putera tersebut.
Sementara itu, untuk grade 3 dan 4, sudah ada indikasi untuk dilakukan pergantian sendi total melalui tindakan operasi.
WAVA TIMES – EDISI 13