![](https://wavahusada.com/wp-content/uploads/2023/10/Jangan-Self-Diagnose-Ini-Tanda-Kamu-Harus-ke-Psikiater-Spesialis-Kedokteran-Jiwa-RS-Wava-Husada-Rumah-Sakit-Kepanjen-Malang-1140x876.webp)
Sahabat wava, siapa yang sering melakukan self-diagnosis atau diagnosa secara mandiri? Mudahnya akses informasi di internet membuat kita lebih rajin bertanya di mesin pencarian daripada harus berkonsultasi dengan ahlinya. Banyak faktor yang membuat kita lebih nyaman untuk menggali informasi sendiri seperti faktor privacy, biaya, waktu bahkan jarak. Namun apakah hal ini baik untuk kita lakukan?
Hmmm, ternyata diagnosis secara mandiri tidak selalu tepat untuk dilakukan karena hal ini bisa menjadi penghambat bagi kita untuk mendapatkan penanganan secara professional. Salah satu diagnosis yang sering kita lakukan yakni terkait kesehatan mental. Saat ini banyak orang mulai peduli dengan kesehatan mental yang dimilikinya. Bukannya tanpa akibat, kesehatan mental yang terganggu dapat menyebabkan berbagai gangguan medis dan berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari.
Kesehatan mental ataupun gangguan jiwa yang paling umum dihadapi yakni depresi, perasaan cemas dan bipolar. Kita dapat dengan mudah menemukan resiko dari gejala yang kita hadapi. Mulai dari diagnosa ringan hingga diagnosa yang berat. Padahal gejala gangguan jiwa seringkali tumpang tindih antar satu dengan yang lainnya. Untuk itu diagnosa yang tepat memerlukan pengetahuan medis yang mendalam. Tenaga profesional akan melakukan wawancara secara mendalam untuk mengetahui status mental seseorang. Dalam kasus ini tenaga profesional yang dapat dihubungi yakni psikiater dan psikolog.
Psikiater dan psikolog merupakan tenaga profesional yang terlatih untuk memahami gejala-gejala gangguan jiwa yang dialami oleh seseorang serta mampu memberikan diagnosis yang akurat. Biasanya, psikiater dan psikolog akan menggunakan teknik wawancara psikiatrik atau proses pasien menyampaikan pengalamn mereka, perasaan yang dialami dan isi pikiran mereka. Hal ini dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat diagnosis yang benar terhadap gangguan jiwa yang dialami. Pemeriksaan yang menyeluruh termasuk pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium dapat membantu mempertajam diagnosis kesehatan mental pasien.
Diagnosis yang tepat dari psikiater atau psikolog dapat membantu pasien mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai dengan gangguan jiwa yang dialaminya. Banyak factor yang dapat mendukung kesembuhan mental seperti terapi, obat-obatan, dukungan orang terdekat dan perubahan gaya hidup. Diagnosa yang salah dapat memperparah kondsi kesehatan mental yang dialami pasien. Karena seringkali pasien yang mengalami gangguan mental tidak hanya membutuhkan dukungan dari orang terdekatnya tetapi juga dari tenaga profesional, yakni psikiater maupun psikolog.
Jadi sahabat wava harus berhati-hati jika mengalami gangguan-gangguan kesehatan mental mulai dari sedih berkepanjangan hingga mengalami perubahan sikap dan memunculkan ide-ide aneh sampai kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri. Berkonsultasilah kepada profesional untuk mendapatakan bantuan profesional yang tepat. Ingat!, Self-diagnosis pada gangguan jiwa merupakan langkah yang sangat beresiko. Rumah sakit wava husada memiliki tenaga psikiater dan psikolog profesional yang dapat membantu sahabat wava memberikan diagnosis yang tepat. Banyak pasien dengan gangguan jiwa dapat pulih dan hidup lebih sehat dan Bahagia.
dr. Dearisa Surya Yudhantara, Sp.KG
-
Self diagnose memang menakutkan, mending langsung ke dokter aja untuk tahu
-
Kita tidak boleh asal menganalisa
-
Kalo ke psikiater bisa dapat obat kan ya? beda dengan ke psikologi