Spesialis Penyakit Dalam
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tidak mampu melindungi dari serangan penyakit lain. Virus HIV ini biasanya terdapat di dalam darah, cairan sperma (air mani), cairan vagina, dan Air Susu Ibu (ASI) dari ibu yang terinfeksi HIV.
Selain itu, kita juga mengenal AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yaitu kumpulan dari beberapa gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
Lalu seperti apa tanda-tanda orang telah terinfeksi HIV?
Dijelaskan oleh dr. Bondan, Sp.PD., M.Kes. bahwasannya tidak ada tanda-tanda khusus pada orang yang terinfeksi HIV. HIV berubah menjadi AID umumnya pada waktu 5-10 tahun. Selama waktu itu, orang yang terinfeksi tampak sehat seperti orang lain yang tidak tertular HIV. Meskipun tampak sehat dan merasa sehat, orang yang terinfeksi HIV dapat menularkan kepada orang lain.
Lebih lanjut dr. Bondan menjelaskan, HIV yang sudah menjadi AIDS akan menunjukkan gejala seperti: berat badan turun drastis, diare berkelanjutan, pembengkakan pada leher/ ketiak, dan batuk terus menerus. Biasanya penderita AIDS akan meninggal 2 tahun kemudian.
Ada beberapa penyebab seseorang dapat tertular HIV. Pertama adalah penularan Seksual, yaitu melakukan hubungan seksual sebelum menikah/ hubungan seksual yang tidak aman dan melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Kedua, melakukan kontak langsung dengan darah yang tercemar HIV, misalnya melalui transfer darah. Ketiga, menggunakan jarum suntik bersamaan/ bergantian/ bekas dengan penderita HIV. Keempat, menggunakan alat tindik dan alat tatto yang tidak steril. Kelima, penularan ibu ke bayi selama hamil, bersalin dan ataupun menyusui.
Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, namun ada jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Beberapa Jenis obat ARV, antara lain :
Efavirenz
Etravirine
Nevirapine
Lamivudin
Zidovudin
Dengan terus mempelajari bagaimana HIV menyebar, berarti Anda telah berupaya untuk mencegah penularan HIV. Pencegahan lainnya ialah menghindari alkohol dan obat obatan terlarang, melakukan hubungan seks yang aman dan tidak pernah berbagi jarum atau alat suntik, dan menghindari menyentuh darah dan cairan tubuh orang lain, serta melakukan perawatan medis jika anda hamil.
Konsultasikan dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Wava Husada:
dr. Nurike Setiyari, Sp.PD,, KGEH, FINASIM
dr. Dyah Ratnawati, Sp.PD
dr. Bondan, Sp.PD., M.Kes
dr. Bayu Sukresno, Sp.PD
dr. Etik Mertianti, Sp.PD, FINASIM
RS Wava Husada telah terintegrasi dalam Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) Kementerian Kesehatan perihal pengolahan data HIV/ AIDS di area Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Informasi lebih lanjut mengenai RS WAVA HUSADA dapat menghubungi : (WA/SMS): +6285608902900
Follow :
IG : @rswavahusada
FB : @rswavahusada
Youtube : RS Wava Husada