
Kepanjen – Wava Kidney Club sukses menggelar seminar awam bertajuk Nutrisi Tepat Bagi Penderita Penyakit Ginjal yang Menjalani Dialisis yang diselenggarakan di Ruang Meeting A lantai 5 Rumah Sakit Wava Husada pada Sabtu, 12 April 2025 lalu.
Acara yang dihadiri oleh pasien dan keluarga pasien Hemodialisa dan CAPD tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap pasien maupun keluarga untuk mengetahui nutrisi yang tepat bagi pasien yang sedang menjalani Hemodialisa ataupun CAPD. Melalui seminar awam ini diharapkan pasien dapat memahami prinsip-prinsip dan strategi yang tepat untuk menjaga kualitas hidup pasien selama menjalani dialisis.
Tak hanya pasien, seminar awam tersebut juga didatangi oleh perawat dan petugas gizi. Petugas medis diharapkan dapat terbentuk prinsip selaras antar petugas kesehatan tentang manajemen nutrisi yang tepat bagi pasien penderita ginjal yang menjalani dialisis.
Demi mendukung edukasi yang tepat guna, tak tanggung-tanggung pemateri yang dihadirkan juga merupakan dokter spesialis terbaik yakni Dr. dr. Nur Samsu, Sp.PD, KGH, FINASIM dan dr. Etik Mertanti, Sp.PD, FINASIM dan didukung oleh dr. Dyah Ratnawati, Sp.PD sebagai moderator. Dalam seminar tersebut para ahli mengingatkan kepada bahwa asupan nutrisi pasien HD dan CAPD tidak sama. Untuk itu penting untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi.
“Selain untuk memperingati Hari Ginjal Sedunia, seminar ini juga merupakan sarana mengkampanyekan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ginjal,” jelas Rora selaku ketua pelaksana.
“Rumah Sakit Wava Husada juga dalam tahapan pengembangan unit dialisis baru saja menambah mesin HD dan pembukaan layanan CAPD membuat banyak pasien baru yg tergabung dalam pelayanan Dialisis. Jadi perlu untuk mengedukasi pasien HD dan CAPD yang baru dan yang telah lama untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidupnya melalui manajemen nutrisi yang tepat” tambahnya.
Seminar awam yang digelar mendapat respon positif dari pasien dialisis. Mereka mengaku sangat terbantu dengan adanya seminar awam bertema nutrisi ini. Seringkali pasien merasa kebingungan dengan perubahan berat badan pada tubuhnya. Selain itu pasien juga mendapatkan informasi penting untuk meningkatkan kualitas hidupnya meskipun menjalani dialisis.
“Baik dan menambah pengetahuan seperti tadi, kolesterol itu tidak harus sebatas itu. Selama ini saya bingung kok berat badan saya nambah, ternyata tidak apa-apa. Menambah wawasan yang lebih bagus lagi” jelas Rusmi (62) pasien HD.
“Harapannya, bukan cuman sama kita-kita yang menjalani HD. Justru, orang-orang yang belum kena juga semakin bertambah. Edukasi juga perlu untuk masyarakat luas” imbuhnya.