dr. Amukti Wahana, Sp.B., FINACS, FICS (Spesialis Bedah)
Hernia terjadi karena adanya kerusakan (defect) pada dinding perut yang disebabkan karena peningkatan tekanan intra abdominal (tekanan di dalam perut). Adapun penyebabnya dipengaruhi oleh kondisi seseorang yang sering mengangkat berat, kehamilan, prostat, semua faktor-faktor yang bisa menyebabkan tekanan di dalam perut seperti halnya batuk-batuk lama.
Peningkatan tekanan di dalam perut menimbulkan locus minoris atau kelemahan pada dinding bagian bawah perut. Akibatnya terjadi penurunan usus ke dalam saluran perut. Hal ini dapat memicu munculnya benjolan yang dikenal oleh orang awam sebagai Hernia. Biasanya berada di lipat paha namun tidak menutup kemungkinan berada di area lain.
Seseorang mengalami Hernia karena faktor kongenial atau karena bawaan. Hernia dapat menyerang siapapun tidak pandang usia, baik anak-anak atau orang dewasa sama-sama berpotensi. Pada anak-anak sering muncul benjolan di udel bodong atau dalam bahasa medis disebut sebagai Hernia Umbilikalis.
Penderita Hernia mengalami kondisi dimana benjolan yang mulanya terlihat muncul di permukaan bisa masuk ke dalam (keluar – masuk). Ada Hernia Inguinalis, benjolan yang sering kali muncul ketika penderita mengangkat sesuatu dan akan menghilang saat dalam posisi berbaring. Ada pula Hernia Femoralis dimana bagian usus yang menonjol keluar atau jaringan lemak yang terdorong akibat otot yang lemah di daerah paha. Lainnya adalah benjolan yang muncul keluar tapi tidak masuk kembali (Hernia Inkarserata). Saat inilah biasanya penderita banyak datang ke layanan kesehatan terdekat.
Dijelaskan oleh Dokter Amukti Wahana, Sp.B, pasien yang mengalami Hernia Inkarserata biasanya merasakan nyeri yang luar biasa sampai diperlukan tindakan operasi emergency. Hal yang perlu diwaspadai, apabila Hernia terjepit, maka bisa menyebabkan kematian dari usus dan harus dilakukan pemotongan pada usus (reseksi usus).
Lanjut Dokter Amukti, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang dapat memicu munculnya Hernia. Diantaranya adalah mereka yang melakukan olahraga pernapasan misalnya Satria Nusantara dengan olahraga tenaga dalamnya. Umumnya, mereka menarik napas kemudian ditahan di perut. Disinilah sering terjadi peningkatan tekanan di dalam perut lalu jebol dari bagian bawah perut. Ini yang kemudian memunculkan Hernia.
Penyakit Hernia sangat merugikan manakala usus terjepit oleh cincin Hernia yang terjepit. Ini nantinya akan menjadi jaringan mati di usus (nekrosis dari usus) yang apabila dibiarkan menyebabkan kematian pada usus. Kebocoran dari usus yang busuk bisa membawa feses masuk ke dalam perut dan akan menyebabkan infeksi dalam perut. “Hal inilah yang tentunya sangat berbahaya bagi pasien Hernia,” tutur Dokter Amukti, spesialis bedah RS Wava Husada tersebut.
WAVA TIMES EDISI 26