dr. Yayuk Widaningrum, Sp.OG
Seperti yang telah kita ketahui bersama, ibu hamil dan menyusui mendapat dispensasi untuk tidak menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Lalu, bagaimana jika ada Ibu hamil yang ingin berpuasa? Apakah ada syarat-syarat khusus?
Menurut dr. Yayuk Widaningrum, Sp.OG, berpuasa bagi Ibu hamil dan menyusui diperbolehkan selama kondisi Ibu dan janin dinyatakan sehat oleh dokter serta Ibu mampu memenuhi kebutuhan nutrisi baik bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya. Karena pada dasarnya puasa hanya menggeser jam makan.
Usia kehamilan yang disarankan baik untuk menjalankan puasa adalah pada trimester II yakni kehamilan di atas usia 14 minggu. Mengapa demikian? “Karena pada usia tersebut Ibu sudah mampu beradaptasi dengan kondisi kehamilan, mual muntah sudah mereda tidak seperti masa pada trimester I,” ungkap dokter alumni Universitas Airlangga tersebut.
Khusus bagi Ibu hamil yang memiliki penyakit seperti Hipertensi, Kencing Manis, mengandung bayi kembar, dan memiliki gangguan pencernaan disarankan untuk tidak berpuasa.
Sama halnya dengan Ibu hamil, bagi Ibu yang sedang menyusui eksklusif sebaiknya dapat berpuasa keetika bayi sudah berusia 6 bulan. Namun kembali lagi pada kondisi sang ibu.
Selain itu, sebaiknya ibu hamil dan menyusui memperhatikan asupan makanan ketika berpuasa. Diusahakan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dimetabolisme oleh tubuh ketika berbuka, sahur, dan waktunya diantaranya.
Berikut beberapa tips yang dianjutkan dikonsumsi bagi ibu hamil dan menyusui. Sebagainya maka makanan manis saat berbuka, perbanyak minum air putih kurang lebih 8 gelas, hindari minum yang terlalu dingin dan makanan yang berlemak, perbanyak sayur dan buah segar, konsumsi susu khusus Ibu hamil, dan istirahat yang cukup, dianjurkan untuk pumping ASI dan disimpan di freezer bagi ibu menyusui.
“Serta jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan ke dokter agar perkembangan janin dapat terkontrol dengan baik,” tutup dr. Yayuk, sapaan akrabnya.