
SETIAP ORANG ADALAH INSPIRASINYA
Pernahkah kita mensyukuri makna pertemuan? Entah dimana dan dengan siapa, setiap orang pasti pernah mengalaminya. Tidak terkecuali bagi dr. Amukti Wahana, Sp.B, FINACS, FICS. Pada momen tertentu, pertemuanlah yang justru memotivasinya menjadi seorang dokter spesialis bedah.
Ya, dr. Amukti, sapaan akrabnya, merupakan dokter kelahiran Surabaya pada 13 Desember 1968. Ia merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dilalui dr. Amukti di kota kelahiran Bung Karno. Baru menginjak perkuliahan ia memutuskan merantau ke Kota Malang di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (1987-1994).
Menurutnya, menjadi seorang dokter merupakan cita-citanya sejak kecil. Niat awal itu tumbuh semata-mata karena ingin lebih banyak berbagi dan menolong sesama. Memberikan manfaat sebanyak mungkin. ”Ketika kita bisa menyelamatkan satu jiwa, kita bisa mengubah dunia orang itu sehingga menjadi lebih baik,” tutur dokter yang pernah menjalani PTT di Blitar (1996-1999).
Sebenarnya tidak ada background keluarga dokter yang melatarbelakangi. Dr. Amukti tumbuh dan besar dengan didikan ayahnya yang merupakan seorang tentara dan pernah menjabat sebagai Liaison officer (LO) dari Kapal Asing seluruh dunia. Suatu kesempatan, mempertemukannya dengan salah satu kolega ayahnya, seorang dokter muda asal Perancis yang ternyata menjadi dokter ahli bedah sejak usia 21 tahun. Pertemuan itu begitu membekas di hati dr. Amukti dan memotivasinya untuk menekuni spesialis bedah.
Selain itu, menurut dr. Amukti, Ilmu adalah sesuatu yang dapat dipelajari namun keterampilan tidak bisa ditiru. Itulah sebabnya ia memilih terjun di bidang tersebut dan menempuh pendidikan spesialis bedah di Universitas Brawijaya (1999-2004).
Bagi dr. Amukti setiap orang adalah inspirasinya. Tidak pandang siapa, masing-masing memiliki nilai manfaat dan sisi baik dalam banyak sesi. Pemikiran positif tersebut dipegang teguh dr. Amukti.
Dua tahun berikutnya, dokter yang berdomisili di Malang itu memutuskan praktik di Rumah Sakit Wava Husada. Ia membuka praktiknya saat rumah sakit tersebut dirintis pertama kali tahun 2006. Sampai saat ini, ia menjabat sebagai dokter fungsional disana. Setiap pasien dapat menemui dr. Amukti di klinik Spesialis bedah RS Wava Husada setiap hari Senin sampai Jumat.