MENOLONG MEREKA YANG MEMBUTUHKAN
dr. Wisnu Wijanarko, Sp.An-KIC merupakan salah salah satu dokter yang berhasil menjalani profesi karena piawai membaca peluang. Saat itu keberadaan dokter spesialis anestesi banyak dibutuhkan. Itu terlihat ketika pemerintah sedang membuka lowongan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan banyak diantaranya memerlukan dokter spesialis anestesi. ”Di Malang raya tahun 2006, waktu menyelesaikan pendidikan spesialis, hanya ada 12 dokter anestesi,” tutur pria kelahiran Kota ‘Singo Edan’ itu.
Ilmu Anestesi bagi dr. Wisnu memiliki ketertarikan tersendiri. Ia menjelaskan, efek anestesi (bius) yang diberikan ke pasien berpengaruh ke organ seluruh tubuh. Otak, Jantung, paru, hati dan ginjal adalah diantaranya. Diperlukan pendalaman semua ilmu agar pembiusan berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Lalui Beragam Jenis Operasi
Ilmu-ilmu anestesi didapatkan dr. Wisnu ketika ia menuntaskan pendidikan Kedokteran di Universitas Brawijaya (lulusan tahun 1994). Kemudian ia fokus mempelajari seputar anestesi (2000-2006) dan melanjutkan Konsultan Intensive Care (2012-2015) di Universitas Airlangga Surabaya. Sekarang ia menjadi spesialis Anestesi-Konsultan Intensive Care RS Wava Husada yang telah melalui beragam jenis operasi.
Dr. Wisnu berujar, ia menemui beragam karakter dan penyakit pasien selama di ruang operasi . Itu menjadi pengalaman yang baik dan menarik. Dirinya selalu bersyukur bisa menjadi bagian ‘menolong mereka yang membutuhkan’. Keselamatan dan kesehatan pasien adalah tujuan utamanya.
Aktif di Berbagai Bidang
Tidak hanya berhenti di pembiusan, dr. Wisnu turut mengembangkan pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di RS Wava Husada. Saat ini ia menjabat sebagai penanggungjawab ICU RS Wava Husada. Selama di ICU ia banyak menangani pasien kritis dan bekerja sama dengan dokter lain seperti dokter penyakit dalam, dokter bedah, bedah saraf, dokter anak, dan lainnya,
Selain itu, dr. Wisnu juga berperan aktif dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di kalangan masyarakat. Baginya pertolongan pertama harus secepat mungkin dilakukan. Misalnya pada pasien penyakit Jantung. Tindakan pertama adalah pijat Jantung. ”Tidak harus menunggu seorang ahli untuk bisa menolong. Siapapun bisa menolong,” pesannya singkat.
Baru-baru ini, dr. Wisnu terpilh sebagai Ketua Komite Medik RS Wava Husada periode 2018-2021. Bagi dr. Wisnu, tanggungjawab tersebut mengantarkannya agar lebih memperhatikan etika dan tingkah laku dalam memberikan pelayanan terbaik. Sebagai bagian dari RS Wava Husada yang mengedepankan mutu dan keselamatan pasien.