Open/Close Menu Wava Husada

Pernahkah Sahabat Wava merasakan jari terasa kaku, seperti terkunci saat digerakkan? Atau Sahabat Wava sering mendengar bunyi “klik” ketika meluruskan jari? Jika iya, mungkin Sahabat Wava sedang mengalami Trigger Finger. Apasih Trigger Finger dan apa risiko jika tidak ditangani dengan tepat? Yuk, kita cari tahu di bawah.

Apa Itu Trigger Finger?

Trigger Finger merupakan kondisi ketika salah satu jari tangan terasa kaku dan sulit digerakkan. Pada beberapa kasus ketika jari digerakkan dapat menimbulkan sensasi bunyi “klik”. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya peradangan pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Peradangan ini menyebabkan terjadi pembengkakan pada tendon sehingga sulit meluncur dengan lancar di dalam selubungnya.

Gejala Trigger Finger

Gejala Trigger Finger yang paling umum adalah:

    • Jari terasa kaku, paling dirasakan di pagi hari.
    • Nyeri pada pangkal jari yang terdampak.
    • Terdengar bunyi “klik” ketika jari digerakkan.
    • Jari terasa seperti terkunci ketika ditekuk.
    • Adanya benjolan kecil pada pangkal jari.

Penyebab Trigger Finger

Trigger Finger disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

    • Aktivitas yang melibatkan gerakan tangan yang berulang dan kuat, seperti mengetik, menggunakan alat musik, atau olahraga tertentu.
    • Riwayat penyakit tertentu seperti Arthritis atau diabetes.
    • Trauma atau cedera pada tangan juga dapat memicu terjadinya Trigger Finger.
    • Riwayat operasi seperti Carpal Tunnel Syndrome

Faktor Risiko

Selain faktor-faktor di atas, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko Trigger Finger adalah:

    • Bertambahnya usia 
    • Wanita memiliki risiko lebih besar mengalami Trigger Finger
    • Pekerjaan yang banyak menggunakan jari lebih berisiko tinggi

Cara Mengobati Trigger Finger

Trigger Finger dapat diobati berdasarkan tingkat keparahan dan durasinya. Beberapa cara yang bisa dilakukan secara mandiri seperti:

    • Mengistirahatkan jari dan hindari aktivitas yang dapat memicu nyeri.
    • Menggunakan kompres dingin untuk mengurangi peradangan.
    • Konsumsi obat pereda nyeri.
    • Latihan peregangan ringan pada jari untuk meningkatkan fleksibilitas jari.

Pengobatan Lanjutan

Jika gejala Trigger Finger tidak kunjung membaik dengan perawatan mandiri, Sahabat Wava dapat melakukan pengobatan lanjutan dengan berkonsultasi pada dokter. Biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan pengobatan dengan cara:

    • Injeksi steroid, dapat membantu mengurangi peradangan pada tendon dengan menyuntikkan obat steroid di selubung tendon. Tindakan ini sangat efektif untuk mengobati Trigger Finger yang telah dialami selama menahun.
    • Terapi fisik, dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas jari.
    • Operasi, pada beberapa kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk membebaskan tendon agar dapat bergerak dengan leluasa.

Jika Trigger Finger terjadi sekali, dua kali mungkin tidak mengganggu. Tapi jika sudah terjadi setiap waktu dan mulai menghambat aktivitas sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis orthopedi dan traumatologi. Penanganan yang tepat dapat membantu kesembuhan dengan maksimal. 

Informasi kesehatan ini bukanlah diagnosis resmi. Periksakan ke dokter spesialis agar mendapatkan diagnosis yang tepat. Simak jadwal lengkap dan informasi kesehatan terkini melalui laman sosial media Rumah Sakit Wava Husada dan Customer Service di nomor WhatsApp +62856.0890.2900.

Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Jadwal Dokter
Write a comment:

*

Your email address will not be published.

Kontak kami        0341.393000