
Akhir tahun 2024, Malang Raya dihadapkan pada peningkatan signifikan kasus gondongan atau secara medis disebut dengan mumps dan cacar air yang secara medis disebut varicella terutama di kalangan anak-anak usia sekolah. Kondisi ini membuat Dinas Kesehatan dan sekolah-sekolah di daerah tersebut meningkatkan kewaspadaan. Penyakit gondongan dan cacar air sama-sama ditularkan melalui droplet dan kontak langsung dengan penderita, menjadikan lingkungan padat aktivitas seperti sekolah sebagai lokasi utama penyebarannya.
Gondongan (mumps), yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus, sering menyerang kelenjar ludah hingga menimbulkan pembengkakan dan nyeri di area wajah (dibelakang telinga), gejala juga sering disertai demam, mulut kering, nyeri sendi, mudah lelah dan nafsu makan berkurang. Masa inkubasi mumps 12-25 hari. Kelompok usia 5–15 tahun menjadi yang paling rentan terhadap penyakit ini, khususnya mereka yang belum mendapatkan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) secara lengkap.
Di sisi lain, cacar air (varicella) yang dipicu oleh virus Varicella Zoster juga banyak menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun, dengan gejala khas berupa ruam dan lepuhan di seluruh tubuh yang dimulai dari bagian wajah lalu menyebar ke bagian badan. Biasanya juga diawali gejala common cold syndrom (demam ringan, sakit kepala, nafsu makan turun dan terasa pegal di badan). Masa inkubasi varicella bekisar 10 sampai dengan 21 hari.
Meskipun sebagian besar kasus gondongan dan cacar air bersifat ringan, komplikasi dapat terjadi, terutama pada individu dengan sistem imun lemah atau orang dewasa yang belum pernah terinfeksi sebelumnya. Komplikasi gondongan (mumps) diantaranya adalah peradangan indung telur pada wanita, peradangan testis (organ penghasil sperma) pada pria, radang selaput otak (encephalitis )dan lain-lain. Sedangkan komplikasi cacar air (varicella) adalah cacar ular (herpez- zooster), infeksi aliran darah (sepsis), radang selaput otak (encephalitis) dan sebagainya.
Penanganan kedua penyakit ini lebih banyak bersifat simptomatis. Untuk gondongan (mumps), pengobatan meliputi istirahat cukup, pemberian obat pereda nyeri, serta kompres hangat pada area bengkak. Sementara itu, cacar air (varicella) dapat diatasi dengan pemberian antivirus pada kasus berat, menjaga kebersihan kulit, dan pengobatan untuk meredakan gatal serta demam.Untuk kedua penyakit tersebut juga dapat diberikan obat simptomatis seperti antinyeri, anti demam dan dapat dipertimbangkan oleh dokter untuk diberikan obat antivirus.
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, vaksinasi tetap menjadi langkah pencegahan yang sangat direkomendasikan. Imunisasi MMR untuk gondongan dan vaksin varicella untuk cacar air sudah terbukti efektif melindungi individu, terutama anak-anak. Selain itu, menjaga kebersihan tangan, memakai masker, dan menghindari kontak dekat dengan penderita menjadi cara sederhana namun penting untuk memutus rantai penularan.
Kunci lain yang tak kalah penting adalah meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola makan sehat, olahraga rutin, tidur yang cukup, dan memastikan tubuh tetap terhidrasi. Dinas Kesehatan juga mengimbau agar masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala seperti demam tinggi, pembengkakan wajah, atau ruam kulit yang meluas.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan kerjasama antara orang tua, sekolah, serta tenaga kesehatan, lonjakan kasus ini diharapkan dapat segera teratasi, sehingga anak-anak dapat kembali beraktivitas tanpa rasa khawatir.
Narasumber : dr. Nanditya Ika Faramita, MMRS
Referensi :
- Cohen, J, Breur, J. 2015. Chickepox : Treatment. BMJ Clinical Evidence. 2015. pii: 0912.
- Hambleton, S. 2005. Chickenpox. Current Opinion in Infectious Diseases, 18(3), pp. 235-40.
- ankamp, B., et al. 2019. Successes and Challenges for Preventing Measles, Mumps and Rubella by Vaccination. Current Opinion in Virology, 34, pp. 110-6.
- Dang, T., Cervantes, D., & Honza, H. 2018. Infection Control Measures in Healthcare Facilities Amidst a Community Outbreak of Mumps. American Journal of Infection Control, 46(6), pp. S23.
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2021. Pernyataan IDAI. Jadwal Imunisasi IDAI 2024.