drg. Achmad Nadian Permana, Sp.KGA (Spesialis Gigi)
Penyakit gigi dan mulut merupakan masalah utama yang dialami hampir seluruh penduduk Indonesia. Karies gigi (gigi berlubang) paling banyak ditemukan. Tingkat keparahan dan prevalensinya meningkat setiap tahun (depkes.go.id).
Menurut drg. Achmad Nadian Permana, Sp.KGA, salah satu dokter gigi RS Wava Husada, menyebut gigi berlubang (karies) terjadi karena adanya kerusakan mineral (demineralisasi) dari gigi, dimana asam bertemu dengan bakteri yang mengakibatkan gigi berlubang. Saat seseorang mangkonsumsi makanan tertentu terjadi proses demineralisasi. Selanjutnya gigi akan mengalami proses remineralisasi, yaitu pembentukan mineral kembali dari gigi. Gigi berlubang terjadi manakala ada ketidakseimbangan antara proses demineralisasi dan remineralisasi.
Lokasi Gigi Berlubang
Jika mengenal komponen gigi, bagian paling luar gigi ialah email gigi sekaligus jaringan keras (paling kuat) dan sulit ditembus oleh kuman atau bakteri. Lapisan setelah email adalah dentin yang berfungsi untuk mengantarkan ransangan dari luar ke dalam saraf gigi. Lebih dalam lapisan ketiga disebut sebagai pulpa, tempat pembuluh darah, pembuluh saraf, serta pembuluh limfe berada.
drg. Nadian menjelaskan ada beberapa jenis tingkat kedalaman gigi berlubang. Pertama, lubang yang berada di lapisan email gigi. Kedua, lubang telah sampai pada lapisan tipis dentin atau biasa disebut sebagai karies media. Ketiga disebut sebagai karies profunda yang mana lubang semakin dalam dan hampir mendekati pulpa.
Bahaya Gigi Berubang
Gigi berlubang di email atau telah menyentuh dentin biasanya akan sensitif. Menimbulkan rasa ngilu pada saat ada ransangan. Perawatannya dengan melakukan penambalan gigi. Berbeda kasus jika telah menyentuh pulpa. Tanpa adanya ransangan dari luar, baik makan atau minum, gigi akan mengalami ngilu secara tiba-tiba. Demikian perlu dilakukan perawatan saluran akar.
Lanjut drg. Nadian, jika ada lubang gigi sampai menyentuh pulpa didukung sakit yang berkepanjangan namun tetap dibiarkan, menyebabkan bakteri terus menembus lapisan paling dalam gigi. Akibatnya bisa menjadi abses (bentukan nanah di bawah akar gigi) atau dental granuloma dan lainnya.
Tips Menjaga Gigi Sehat
drg. Nadian berpesan, risiko karies bisa dicegah dengan beberapa cara, yaitu menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur. Tidak lupa berkumur dengan air putih setelah makan dan minum. Pun tidak dianjurkan mengonsumsi makanan terlalu sering dan memberikan jeda untuk gigi melakukan reminerisasi. “Jangan sampai demineralisasi terus menerus tapi remineralisasinya tidak terbentuk,” selorohnya.
Selain itu, makanan yang terjebak di sela-sela gigi biasanya sulit dibersihkan. Itulah pentingnya memakai benang gigi (dental floss) minimal sekali sehari. “Tidak lupa rajin kontrol gigi tiap enam bulan sekali,” tutup drg. Nadian.
WAVA TIMES EDISI 27